Berkenalan dengan website website Nyunyu.com, saya langsung merasakan pas sekali filosofinya , “yang penting nggak penting,” “anak muda,” dan “seru.”
Apa yang terjadi antara diriku sebagai orangtua dengan anakku ternyata persis sekali dengan apa yang menjadi filosofi diatas.
Rindu kepada anak yang sekolah di luar negeri memang tak ada obatnya. Hanya lewat komunikasi skype saja yang dapat mengobatinya. Namun, komunikasi skype kadang-kadang tidak efektif. Anak sedang sibuk karena banyak tugas sekolah yang harus diselesaikannya. Pembicaraan sering tak bisa lancar. Dari wajah dan sikapnya, saya sudah mengetahui dia tak mau diganggu sama sekali. Jawabannya hanya singkat, "ya", "tidak", "tidak apa-apa".
Begitu mendengar bahwa dia akan libur semesteran selama 2 l/2 bulan, saya sangat gembira luar biasa. Ngga kebendung, karena sudah hampir 2 tahun tak ketemu, bertemu hanya via skype dan setengah tahun hanya seminggu saja.
Saya merencanakan agar dia bisa pulang ke Indonesia. Ketika pertanyaan saya meluncur, apakah dia akan pulang. Dia hanya menjawab dengan diam saja. "Yach, nanti saja...". Di kepala saya yang terpikir adalah bulan Desember adalah "high season holiday". Dari pada tak kebagian tiket berlibur, dan juga harga mahal jika mendadak, lebih baik beli tiket dan akomodasi untuk ke Lombok. Apa yang saya rencanakan, sudah saya beritahukan kepada anak. Saya pikir segalanya akan berjalan lancar
Menjelang awal bulan Desember, saya mendesak dan sedikit ultimatum, ayo beli tiket pulang dong!. Jawabannya sungguh sangat mengagetkan: "saya tak bisa pulang, menunggu interview-interview dari internship/industrial placement". Wow, kaget setengah mati, bagaimana bisa???? Semua rencana buyar. Tiket perjalanan JKT-Lombok-Jkt segera dicancel. Akomodasi di Lombok juga dicancel. Rugi cukup besar karena tiket tidak dapat segera di refund, butuh waktu sekitar 3 bulan dan dikenakan biaya cancellation 30%. Demikian juga dengan akomodasi tidak dapat di refund sama sekali.
Rupanya anakku sedang galau dengan “internship pekerjaan” yang belum juga dia dapatkan. Sudah ada satu kali interview, tetapi belum ada hasil akhirnya.
Di Australia, sebuah pengalaman bekerja adalah sebuah nilai plus jika ingin bekerja. Bukan hanya sebuah ijazah atau certificate kelulusan yang menunjukkan anda seorang qualified, tetapi pengalaman kerja anda dalam bentuk apa pun sangat berharga. Tanpa pengalaman kerja, seorang master pun tak mempunyai nilai. Pengalaman kerja inilah yang menjadi andalan bagi anak saya untuk berburu lapangan kerja.
Ternyata pentingnya pulang bagiku karena kerinduanku tak berbalas oleh anakku karena dia beranggapan tak penting baginya untuk pulang. Yang penting adalah dia bisa mendapatkan internship pekerjaan, yang menurutku tak penting.
Anak saya merasa tak punya pengalaman pekerjaan secara formil, mengejar apa yang dinamakan pengalaman kerja. Hari-harinya dipenuhi dengan berbagai hunting pekerjaan. Lalu mengirim surat lamaran untuk volunteer, internship, industrial placement dll . Advokasi, rekomendasi dari saya selalu diinginkan. Dulu dia cuek dengan saya karena dia tak punya waktu. Sekarang dia cari saya karena butuh nasehat dari sebuah covering letter untuk pekerjaan. Lumayan, komunikasi lancar dan sering saya jadi teringat bagaimana saya dulu juga berburu pekerjaan. Covering letter yang dikirim sangat variatif:
Nach saya menemukan tempat yang tepat buat berbagi pengalaman tentang galau antar orangtua dan anak di web ini:www.nyunyu.com
Haaii.. Kunjungan balik nih dari noestyle.wp hehe.. Kita udah lenal kaan sebelumnyaa... Pasti kenal dong sm aku yg biasa nulis di nurulnoe.com *haha sok arteys*
BalasHapusEh maap oot jadinya. BTW, makasih infonya.. Aku intip deh nyunyu-nya yaa
Thanks Mbak Noe......Iya skg udah kenal dong pastinya..
BalasHapus